Selasa, 04 Desember 2012

Paket-Firdaus.jpg
POS KUPANG/EDY BAU
FIRDAUS---Pasangan calon Paket FIRDAUS (Fritz Djubida-Usman Abubakar) foto bersama timnya usai mengikuti Fit and Proper test di Aula Hotel Ina Boi Kupang, Sabtu (1/12/2012).

Pasangan Paket FIRDAUS dan ANJELUS Ikut Uji Kelayakan
Pos Kupang - Senin, 3 Desember 2012 | 22:19 WITA
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Share |

Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau

POS KUPANG.COM, KUPANG
-- Pentas politik menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur NTT tahun 2013 mendatang kian ramai. Setelah pasangan calon dari partai politik besar memperkenalkan dirinya, juga dari jalur perseorangan, kini muncul lagi dua pasangan bakal calon (balon) yang akan turut meramaikan bursa balon.

Dua pasangan calon ini telah mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (Fit and proper test) yang diselenggarakan partai- partai kecil yang tergabung dalam Koalisi Kebhinekaan di Hotel Ina Boi Kupang, Sabtu (1/12/2012).

Pasangan calon dimaksud adalah Ir. Dominggus A Fritz Djubida - Usman Gemantik  Abubakar, SE yang dikenal dengan pasangan FIRDAUS dan Pasangan calon  Anthony Henriques, Msc-Agustinus M. Baut, BA. MM  dengan sandi politik, ANJELUS.

Uji kepatutan dan kelayakan ini dipandu oleh Aser Rihi Tugu dengan menghadirkan tiga panelis antara lain, Prof. Yusuf Leonard Henuk, Dr. John Tuba Helan dan Yusuf Kuahati, SU.

Ketua Harian Koalisi Kebhinekaan, Geby Mboeik kepada wartawan usai fit and proper test mengatakan, ada tiga pasangan calon yang mendaftar untuk diusung oleh koalisi ini namun hanya dua pasangan yang lolos administrasi dan mengikuti fit and proper test ini. "Pasangan BBM (Beni Bosu- Mel Adoe) tidak lolos administrasi sehingga tidak bisa ikut fit and proper test," katanya.

Geby menjelaskan, setelah tahapan uji kepatutan dan kelayakan, maka koalisi akan menetapkan satu pasangan calon yang akan diusung koalisi kebhinekaan ini.  "Penetapan calonnya sebelum tanggal 10 desember. Nanti setelah ditetapkan, kita akan langsung mendeklarasikan paket yang kita usung," tukasnya.

Editor : alfred_dama
Sumber : Pos Kupang

Minggu, 02 Desember 2012


























    Fit and Preper test balon gubernur dari pintu koalisi 19 Partai (Koalisi KEBINEKAAN Plus Partai PPI ) telah usai di laksanakan. Proses rekruting bakal calon Gubernur ini pada dasrnya utk mengetahui dan mendapatkan bakal calon Gubernur dan wakilnya yg di harapkan nantinya akan dapat mengusung Visi dan Misi Koalisi Kebinekaan Plus, Pasangan yg memiliki Integritas ,kapabilitas dan daya akseptibitas yg dsapat dianggap mumpuni.
    Paket Firdaus (Frits-Usman) sebagai salah satu balon telah menjalani Fit and Proper di hadapan Panelis yg telah ditentukan seblumnya oleh Panitia seleksi. Pemaparan Visi dan misi serta tanya jawab antara balon Gubernur dan pasangannya dengan Para Panelis telah berlangsung dengan baik, esensinya tlh dapat di tangkap dengan baik. Sekarang bola berada di tangan koalisi Kebinekaan, pasangan mana yg akan di pilih dan di usung.
    Bersamaan dengan proses seleksi di tubuh partai koalisi, seleksi balon cagub di partai-parttai besar tetap berlangsung sengit. Beberapa pasangan Balon tampak masih terbelit persoalan interen partai. Penggalangan dukungan dari paratai-partai yg belum menentukan sikap tetap terus berlangsung sampai dengan saat ini.
     Bagaimana melihat dan mempelajari sikon yang ada dan sekaligus bagaimana mengelola peta konflik yang ada sebagai peluang manis adalah pekerjaan yg tidak mudah krn baimanapun serunya persaingan di tingkat elit lokal tetap harus mendapat restu DPP masing-masing. Menterjemahkan RESTU ke dalam artian bentuk dukungan politik elit pusat yg sesungguhnya sesungguhnya tidaklah sulit. Krn bgmpun semuanya berpulang pada ketersediaan cadangan logistik balon Gubernur dan pasangannya.
     Tarik-menarik antara balon dengan partai/kelompok partai  pengusung tetap bermuara pada jaminan ketersediaan dana operasi dan pemenangan pasangan calon dan tentunya tanpa melupakan asesibilitas timsus.
     Berikut sukses tidaknya balon dapat di usung dan tampil sebagi Calon yang layak utk pentas dalam kontes persaingan dalam pilgub-NTT kali ini , sangat tergantung pada kemampuan mengelola dan menterjemahkan peta situasi lokal ke dalam aksi-aksi nyata yg mampu memancing dan mendapat dukungan masyarakat pemilih.
    Kombinasi kekuatan dan kemampuan pendanaan (daya tahan-krn pilgub kali ini di perkirakan akan berlangsung paling tidak 2 ronde) dengan   model strategy yg populis dan mudah di kunyah oleh masyarakat calon pemilih akan memuluskan persaingan. Daya saing pasangan calon yg akan di usung saat ini akan dengn mudah di lihat dr program-program yg berbasis "kerakyatan" (mendekati dan di dekati).

     Fragmentasi kesuskuan,agama,geografis, larat politik (idealisme) saat ini sudah semakin kabur. Rakyat ingin lebih secara jelas diperlihatkan/di buktikan  bentuk program kongkrit apa yg bisa mengangkat sikon mereka yg saat ini jelas-jelas dalam situasi terpuruk (kemiskinan dan keterbelakangan). ( oleh : Max Umbu...bersambung...)

     
    
                                                              PILGUB- NTT.




    Tampak salah satu Pasangan Balon Gubernur ,Fritz-Usman ( FIRDAUS),dari KOALISI KEBINEKAAN sdg menjalani FIT AND PROPER di hadapan para PANELIS. 
    FIT and PROPER utk BALON GUIBERNUR-NTT (2013-2018) dari KOALISI KEBINEKAAN
 (1) Paket FIRDAUS (IR. DOMINGGUS A. FRITS Dju BIDA - USMAN GUMANTIK ABUBAKAR BARANURI
 (2) Paket ANGHELUS (ANTHONY HENDRIQUES, BSc- Drs. AGUSTINUS M.BAUT, BA,MM bertempat di AULA HOTEL AINA BO"I- KUPANG- NTT. Yang bertugas sebagai PANELIS :

- Prof Yusuf Leonard Henuk
- Drs. Yusuf Kuahaty, SU
- DR. Yohanes Tuba Helan, SH,MH. Acara ini direncanakan akan berlangsung mulai Jam 10 pagi s/d selesai..(Max Umbu)

     



Jumat, 30 November 2012

KUPANG METRO

Sabtu, 01 Dec 2012, | 20
Amankan Kasus Angelina Sondakh Nasar Bilang Terima, Benny Harman Bantah
KUPANG, TIMEX - Calon Gubernur NTT dari Partai Demokrat, Benny K Harman, menepis tudingan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin terkait permintaan dana Rp 3 miliar untuk mengamankan kasus dugaan korupsi pembahasan anggaran di Kemenpora dan Kemendiknas yang melibatkan Anggelina Sondakh.

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Demokrat ini membantah semua tudingan Muhammad Nazaruddin yang diungkapkan di di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (29/11), saat bersaksi pada persidangan Angelina Sondakh yang menjadi terdakwa kasus dugaan korupsi di Kemendiknas dan Kemenpora.

"Saya rasa bukan itu omongan Nazaruddin. Coba cek lagi apa persisnya omongan dia di pengadilan. Saya sendiri ikut dengan baik keterangan dia," kata Benny Harman melalui pesan singkat (SMS) kepada koran ini, Jumat (30/11).

Mantan Ketua Komisi III DPR RI yang berada di Alor ini menjelaskan, terkait tudingan Nazarudin bahwa dirinya pernah meminta uang untuk menangani kasusnya bahwa dirinya dalam kapasitas sebagai Ketua Tim Pencari Fakta tidak pernah meminta uang pada Ibu Angie untuk menangani kasusnya. "Juga saya tidak pernah menyuruh anggota tim untuk melakukan hal tersebut kepada Ibu Angie," kata Benny Harman lagi.

Saat kasus ini meledak dan menjadi perkara hukum, Benny mengaku pernah diminta Nazaruddin untuk menjadi saksi yang membenarkan cerita dan keterangan Nazaruddin dalam pertemuan TPF bahwa yang menerima uang wisma atlet itu adalah Anas, Djafar, Mirwan, Mahyudin dan Angie.

Dirinya juga membenarkan Nazaruddin menyediakan uang Rp 3 miliar untuk dirinya dengan syarat mau menjadi saksi untuk membenarkan keterangan Nazaruddin dalam TPF. "Tapi saya menolak keras permintaan Nazar tersebut karena saya tau itu tidak benar, bohong dan dibuat-buat.

Dia juga mengancam akan menyebut nama saya di pers jika saya tidak mau menjadi saksi untuk membenarkan kebohongan yang dia lakukan. Untuk hal ini dengan tegas saya menjawab silahkan saja," tulis BKH dalam pesan singkatnya. Sebelumnya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD), Nazaruddin, terus mengumbar tudingan tentang anggota DPR yang menikmati uang haram.

Kali ini Nazar -sapaan Nazaruddin- menyebut nama pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR yang kecipratan uang proyek Wisma Atlet termasuk menyebut nama mantan Ketua Komisi III DPR RI benny kabur Harman.

Dalam kasus ini, Angelina Sondakh didakwa melakukan tindak pidana korupsi karena menerima hadiah dari Grup Permai senilai Rp 12,5 miliar dan USD2,3 juta terkait pengurusan anggaran proyek-proyek pada Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) di Kemendiknas dan proyek sarana dan prasarana olahraga di Kemenpora.

Fokus di Pilgub NTT

Sementara itu, terkait pergantian Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT, anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT, Willem Nope membenarkan dirinya sudah diberhentikan dari jabatan sebagai ketua fraksi. Alasannya agar dirinya lebih fokus sebagai bakal calon gubernur NTT. "Saya sudah menerima surat dari partai dan sebagai kader partai saya siap. Alasannya agar saya lebih fokus menyiapkan diri sebagai bakal calon gubernur NTT," ujar Willem Nope menjawab koran ini kemarin.

Mantan Bupati TTS ini membantah ada persoalan interen Partai Demokrat sehingga dirinya diganti. "Tidak ada persoalan, pergantian ini adalah hal yang biasa, apalagi alasannya juga sangat rasional karena saya harus menyiapkan diri juga menghadapi Pilgub NTT," jelasnya.

Namun, informasi yang dihimpun koran ini, pergantian pimpinan fraksi ini karena ada perbedaan dukungan interen Partai Demokrat menjelang Pilgub NTT. Dikabarkan Nope tidak mendapat dukungan dari DPD Partai Demokrat NTT. Namun hal ini dibantah oleh Ketua DPD Partai Demokrat NTT, John Kaunang.

Terpisah, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT yang baru, Benyamin Wodon mengaku belum tahu soal pergantian ini. "Saya baru dapat informasi dari koran. Saya belum menerima pemberitahuan dari partai. Tetapi sebagai kader partai saya siap," ujar Benyamin Wodon.

Dirinya juga mengaku siap melaksanakan amanat partai di lembaga dewan karena fraksi adalah perpanjangan partai di dewan. Ditanya terkait persiapan Pilgub NTT, Wodon mengatakan, dirinya siap mengamankan keputusan partai tentang Pilgub NTT. "Untuk Pilgub fraksi juga harus mengamankan keputusan partai," ujarnya. (ito/flo/jpnn/vit)
= PILGUB NUSA TENGGARA TIMUR=

 Sedang berlangsung FIT and PROPER utk BALON GUIBERNUR-NTT (2013-2018) dsri KOSLISI KEBINEKAAN (1) Paket FIRDAUS (IR. DOMINGGUS A.  FRITS Dju BIDA - USMAN GUMANTIK ABUBAKAR BARANURI (2) Paket ANGHELUS (ANTHONY HENDRIQUES, BSc- Drs. AGUSTINUS M.BAUT, BA,MM bertempat di AULA HOTEL AINA BO"I- KUPANG- NTT. Yang bertugas sebagai PANELIS :

- Prof Yusuf Leonard Henuk
- Drs. Yusuf Kuahaty, SU
- DR. Yohanes Tuba Helan, SH,MH
. Acara ini direncanakan akan berlangsung mulai Jam 10 pagi s/d selesai.......

Kamis, 29 November 2012

Benny Disebut Minta Rp 3 Miliar untuk Amankan Kasus
Pos Kupang - Kamis, 29 November 2012 | 19:51 WITA
Benny-Kabur-Harman.jpg
TribunnewsBenny Kabur Harman

POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, mengungkapkan, anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Benny K Harman, pernah meminta uang Rp 3 miliar kepada anggota DPR Angelina Sondakh. Uang tersebut, menurut Nazaruddin, untuk mengamankan kasus Angelina.

Hal itu disampaikan Nazaruddin saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan suap kepengurusan anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Nasional dengan terdakwa Angelina Sondakh di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Awalnya, tim jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi bertanya apakah Nazaruddin pernah mendengar kalau Angelina memberikan uang kepada salah seorang anggota tim pencari fakta (TPF) untuk mengamankan kasusnya. Nazaruddin pun membenarkan.

"Benar, menurut Benny, Benny minta uang ke terdakwa (Angelina) untuk amankan kasus tersebut. Benny cerita sama saya juga, 'Saya minta sekian'. Waktu itu, si Benny minta Rp 3 miliar," kata Nazaruddin.

Jaksa KPK kemudian mempertegas siapakah Benny yang dimaksud oleh Nazaruddin itu. "Benny K Harman," ucap Nazaruddin.

Dalam kesaksiannya, Nazaruddin juga mengungkapkan kalau Angie mengaku menerima uang wisma atlet sebesar Rp 9 miliar saat pertemuan dengan TPF. Menurut Nazaruddin, saat itu Angelina mengatakan bahwa uang tersebut langsung diberikannya kepada Mirwan Amir.

Selain itu, kata Nazaruddin, uang juga dinikmati Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum; mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat, Jafar Hafsah sebesar Rp 1 miliar; dan mantan Ketua Komisi X DPR, Mahyuddin.

"Ibu Angie jelaskan 'Uang itu langsung saya serahkan ke Mirwan' terus Mirwan bilang 'Iya Ngie, tapi uangnya enggak semua saya terima, ada Jafar Rp 1 miliar, terus diterima ketua umum, dikasih ke Olly'," kata Nazaruddin.

Adapun Angelina didakwa menerima pemberian atau janji dari Grup Permai (perusahan Nazaruddin) senilai total Rp 12 miliar dan 2.350.000 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 22 miliar. Pemberian tersebut merupakan imbalan atau fee atas jasa Angelina dalam menggiring anggaran untuk proyek program pendidikan tinggi di Kemdiknas dan program pengadaan sarana-prasarana olahraga Kemenpora, salah satunya proyek wisma atlet SEA Games.

Editor : alfred_dama
Sumber : Kompas.com
JUMAT, 30 NOV 2012, | 101 
Ketua Fraksi Demokrat DPRD NTT Diganti

KUPANG, TIMEX - Hingga kini, Partai Demokrat belum juga menetapkan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung pada Pilgub NTT 2013 mendatang. Meski begitu, partai berlambang mercy yang memiliki tujuh kursi di DPRD NTT melakukan rotasi ditingkat pimpinan fraksi guna lebih mengoptimalkan kinerja.

Alhasil, pimpinan Fraksi Demokrat DPRD NTT, Willem Nope (ketua) dan Gabriel Suku Kotan (sekretaris) diganti oleh Benyamin Wodon sebagai ketua dan Marthen Kase sebagai sekretaris. Pergantian ini terkait persiapan Partai Demokrat menuju Pilgub NTT 2013. 

Sekretaris DPD Partai Demokrat NTT, Jonathan Kana kepada koran ini, Kamis (29/11) membenarkan pergantian pimpinan Fraksi Demokrat di DPRD NTT ini. Alasan pergantian karena Willem Nope saat ini sibuk sebagai bakal calon Wakil Gubernur NTT. 

"Pergantian ini kita sudah usulkan jauh hari ke DPP namun baru mendapat jawaban," jelas Jonathan. Sementara Sekretaris Fraksi Gabriel Suku Kotan, jelas Jonathan, juga diganti untuk memberi kesempatan kepada kader partai lain untuk memimpin Fraksi Demokrat. 

Dirinya mengatakan, dengan melakukan pergantian maka partai memberi kesempatan kepada Willem Nope agar mempersiapkan diri dengan baik sebagai salah satu bakal calon wakil gubernur. Selama ini, jelas Jonathan, sejauh pantauan partai pimpinan fraksi kurang maksimal dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan fraksi karena terlibat dalam persiapan untuk Pilgub NTT. 

Ditanya pergantian tersebut karena pimpinan partai tidak setuju dengan paket Benny Kabur Harman-Willem Nope, Jonathan membantahnya. Menurutnya, proses penetapan calon gubernur-cawagub NTT sedang dilakukan pihaknya. Bahkan saat ini prosesnya sudah ada di pimpinan pusat. Karena itu dirinya menjamin pergantian pimpinan fraksi tersebut bukan karena ada unsur suka atau tidak suka. 

Informasi yang dihimpun koran ini, Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Jhon Kaunang tidak setuju dengan pasangan BHK-Nope. Namun, ketika dikonfirmasi dirinya membantahnya. Dia mengatakan dirinya tidak mempunyai kewenangan untuk menetapkan calon. "Itu kewenangan DPP, DPD hanya mengusulkan saja," kata John Kaungan kepada koran ini pekan lalu. 

Sekretaris Fraksi Partai Demokrat NTT, Gabriel Suku Kotan dikofirmasi mengenai pergantian pimpinan fraksi, Kamis (29/11) mengaku belum mengetahui informasi tersebut. "Kami belum menerima pemberitahuan dari partai. Sehingga saya masih tetap melaksanakan tugas sebagai sekretaris fraksi dan Pak Nope menjalankan tugas sebagai ketua fraksi," kata Gabriel. 

Dirinya juga mengatakan siap melaksanakan perintah partai karena fraksi adalah perpanjangan tangan partai politik. Ditanya mengenai persiapan menghadapi Pilgub NTT 2013, Suku Kotan juga mengatakan siap mengamankan calon yang diusung oleh partai. "Sebagai kader partai saya siap mengamankan keputusan partai termasuk untuk Pilgub NTT 2013," tegas Suku Kotan.

Namun, sebelumnya dirinya secara terbuka menyatakan mendukung Benny Harman sebagai calon gubernur NTT. Suku Kotan juga mengatakan anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT siap mengamankan BKH sebagai calon gubernur NTT. 

Padahal, belum ada penetapan dari Partai Demokrat mengenai calon gubernur-calon wakil gubernur yang akan maju dalam Pilgub NTT 2013. Ada tiga pasang calon yang bersaing saat ini dari Partai Demokrat yakni Benny Kabur Harman-Willem Nope, Anita Gah-Syahrulan dan Benny Bosu-Melkianus Adoe. (ito/vit)