Selasa, 29 April 2008

BILA TIDAK BIJAK ,KPUD NTT BERPOTENSI MASALAH

BILA TIDAK BIJAK, KPUD NTT BERPOTENSI MASALAH??

Mencermanti ketatnya persaingan antara kubu Beny Harman dengan Kubu Gaspar Ehok dalam merayu PKB maka tampak kedua kubu sedang menggendong masalah ke pangkuan KPUD NTT.Permasyalahan dan konflik yang sedang mendera PKB di tingkat elit sudah menjalar dan menjulurkan potensi masalah sampai ke daerah.Pinangan dan klaim kedua kubu terhadap cinta PKB yang notabene sedang bermasyalah cukup merisaukan kita semua.Bagaimana tidak bila segudang masalah yang sudah menghadang kembali ditambah dengan ruwetnya pertengkaran elit PKB akan berujud masalah nantinya?.Langkah cerdas dan bijak KPUD NTT tentunya tidak kalah pentingnya.Tapi sejauh ini tampaknya saran itu sudah ditepis habis tanpa sempat di tapis,baik buruknya. Bila peraturan belum bisa mmberikan jawaban tuntas terhadap permasyalahan ini ,maka sebaiknya ke dua paket di ajak untuk bersandar pada logika atau rasionalitas.Apapun itu saat ni rakyat sedang menyaksikan pertarungan adu gengsi ini. Mungkinkah adu otak dan adu ngotot ini yang akan bermuara pada adu otot?(lapisan akar rumput??).

Bagaimanapun kita turut bertanggung jawab agar perpolitikan NTT makin hari makin bertumbuh,berkelas dan berkasta.Rakyat sesungguhnya tahu dan punya persepsi tersendiri atas apa yang di parodikan para aktor-aktor demokrasi ini,dan rakyat saat ini sesungguhnya telah yakin "LONCENG PENGHAKIMAN ADA DITANGAN MEREKA".Bunyi lonceng ini akan menentukan : Nasib segera mulai atau Nasib telah dan harus berakhir. Pilu memang bagai mana kondisi ekonomi NTT yang tergolong masih merayap,disisi lain unjuk kebiasaan (masih belum unjuk kebisaan ) dengan durasi tinggi tettap menyita ruang dan per hatian publik untuk untuk menjadi figuran dari akting figur-figur demokrasi ini. Apapun itu kita tetap berharap dan senantiasa mengharapkan masih ada seutas nilai demokrasi yang menjadi pengikat antara figur dan figuran.KPUD harus bijak, membujuk sehingga tidak ada yang merasa di bajak hak dan cita-citanya.

Jumat, 18 April 2008

WANGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG

WANG POLITIK_POLITIK WANG-WONG_WONG_WONG
WANG POLITIK_POLITIK WANG-WONG_WONG_WONG POLITIK WANG-WANG POLITIK di antara WONG POLITIK-POLITIK WANG-WANG POLITIK di antara WONG POLITIK-POLITIK WONG, TABU atau BUTA ???? Wang/Uang, sudah merupakan NADA dan DANA yang menjadi "SAKTI" bagi siapa saja yang memiliki dan menguasainya dalam untuk dipergunakan sebagai alat serta cara/modus mencapai HASRAT,keinginan dan tujuan entah dengan maksud baik atau pun tidak.WANG sungguh telah menjadi penguasa yang bebas dan dibebaskan secara sengaja untuk dapat bermain tanpa penghalang "RUANG/WAKTU". Setahu kita hanya Tuhanlah yang memiliki kemampuan pengendalian dan berdiri di atas RUANG dan WAKTU.Kediddayaan WANG tersebut tidak lepas kerena peran manusia itu juga sendiri,artinya sesungguhnya Wang itu harus bisa dikendalilakan agar tidak menjadi kendala.Wang harus tepat RUANG (ruang Politik misalnya) dan WAKTU dalam manfaatnya.Uang sebagai alat tukar dan takar (universal) diantara manusia/WONG sudah terlalu jauh memasuki ruang Publik, ruang politik, ruang ekonomi, ruang budaya dan bahkan ruang Spiritualitas, semuanya dengan tujuan untuk "MEMUDAHKAN". Wang duduk bagi para Wong anggota DPR duduk membahas RUU dan UU guna memuluskan maksud dari pemberi order (pemerintahmisalnya??). Kurang Wang maka RUU dan UU akan memiliki USIA pendek (UU sampah/masuk kantong sampah-UU jomblo) . Politik WANG juga masuk merangsek sampai kebidang-bidang lainnya seperti di pilkada/pilgub/pilbup,bagaimana para petualang-petualang politik yang sudah SEDARI JAUH HARI berpuasa menanti mangsa menantikan masa pilkada, peluang ini tidak mereka biarkan berlalu begitu saja. Berbagai jurus jitu,menjebak, bahkan ada yang sampai menggunakan jurus kepepet "tipu". Bagi para kandidat PEMANGSA DAN PENIKMAT KEKUASAAN,mata mereka buta dan ini dianggap tabu.Mereka happy-heppy saja,menikmata pola alur permainan (game) sambil siap-siap juga memuntahkan jurus tipu-tipu. Artinya terlalu amat sedikit figur yang boleh dikatakan bermain "BERSIH".Yang jelas figur sepert ini akan mendapat perlawanan dan cemoohan pedas dari para politikus rakus dan kanibal."Tidak ada yang gratis" begitu kalimat yang serimh terlontas dari mulut-mulut politikus kerdil/jadi-jadian tersebut.Investor/Funder, cilakanya saaat ini sudah mengarahkan perhatiannya ke LADANG empuk dan nikmat ini.Mereka betul-betul tahu dan faham bagai mana TABIAT para politikus yang telah sekian lama nganggur.Bak setetes air ditengah padang pasir, dahaga politik mereka terobati, birahi politikpun bangkit hampi-hampir tak ter urus dan terkendali lagi.Merekapun menabur duit,rayuan wang dan kenikmatan berkuasa dengan sekali ayun,sekali kedip,sekali banting,sekali bicara ....dengan wang.....semuanya bisa.Itulah BISA /racun uang. Racun/bisa wang hanya satu yang mampu menandinginya ....."RACUN ASMARA/racun cinta".Dan ini akan semakin menggila bila keduanya bermesraanmenadisatu bentuk cinta baru....."CINTA UANG".Kita tidak dilarang memiliki uang dan memnguasainya ,namun bila sudah cinta uang,maka itulah SORGA yang di bayar di muka (SORGA DOWN PAY MENT).Yang kita rindukan/rakyat juga rindukan SORGA DONT PAY MENT.Ada beberapa modus lain lagi bagai mana para calon figur kelapa daerah yang siap-siap masuk TERUMBU para investor.MENJAMINKAN APD kabupaten/Propinsi bila nanti dia menang,dan untuk itu bs siap menandatangani MOU/MOA.Ini yang dinamakan odus gadaian/menggadaikan daerah/masa depan daerah/rakyat dan bangsa.Ini bahaya...!!. Marilah kita segera siuman dari poensi yang merusak dan merasuksendi-sendi pembangunan bangsa kita Oleh :MAX UMBU02:29:00oleh TEKNOLOG

WANG POLITIK_POLITIK WANG-WONG_WONG_WONG


POLITIK WANG-WANG POLITIK di antara WONG POLITIK-
POLITIK WANG-WANG POLITIK di antara WONG POLITIK-POLITIK WONG, TABU atau BUTA ????
Wang/Uang, sudah merupakan NADA dan DANA yang menjadi "SAKTI" bagi siapa saja yang memiliki dan menguasainya dalam untuk dipergunakan sebagai alat serta cara/modus mencapai HASRAT,keinginan dan tujuan entah dengan maksud baik atau pun tidak.WANG sungguh telah menjadi penguasa yang bebas dan dibebaskan secara sengaja untuk dapat bermain tanpa penghalang "RUANG/WAKTU". Setahu kita hanya Tuhanlah yang memiliki kemampuan pengendalian dan berdiri di atas RUANG dan WAKTU.Kediddayaan WANG tersebut tidak lepas kerena peran manusia itu juga sendiri,artinya sesungguhnya Wang itu harus bisa dikendalilakan agar tidak menjadi kendala.Wang harus tepat RUANG (ruang Politik misalnya) dan WAKTU dalam manfaatnya.Uang sebagai alat tukar dan takar (universal) diantara manusia/WONG sudah terlalu jauh memasuki ruang Publik, ruang politik, ruang ekonomi, ruang budaya dan bahkan ruang Spiritualitas, semuanya dengan tujuan untuk "MEMUDAHKAN". Wang duduk bagi para Wong anggota DPR duduk membahas RUU dan UU guna memuluskan maksud dari pemberi order (pemerintahmisalnya??). Kurang Wang maka RUU dan UU akan memiliki USIA pendek (UU sampah/masuk kantong sampah-UU jomblo) . Politik WANG juga masuk merangsek sampai kebidang-bidang lainnya seperti di pilkada/pilgub/pilbup,bagaimana para petualang-petualang politik yang sudah SEDARI JAUH HARI berpuasa menanti mangsa menantikan masa pilkada, peluang ini tidak mereka biarkan berlalu begitu saja. Berbagai jurus jitu,menjebak, bahkan ada yang sampai menggunakan jurus kepepet "tipu". Bagi para kandidat PEMANGSA DAN PENIKMAT KEKUASAAN,mata mereka buta dan ini dianggap tabu.Mereka happy-heppy saja,menikmata pola alur permainan (game) sambil siap-siap juga memuntahkan jurus tipu-tipu. Artinya terlalu amat sedikit figur yang boleh dikatakan bermain "BERSIH".Yang jelas figur sepert ini akan mendapat perlawanan dan cemoohan pedas dari para politikus rakus dan kanibal."Tidak ada yang gratis" begitu kalimat yang serimh terlontas dari mulut-mulut politikus kerdil/jadi-jadian tersebut.Investor/Funder, cilakanya saaat ini sudah mengarahkan perhatiannya ke LADANG empuk dan nikmat ini.Mereka betul-betul tahu dan faham bagai mana TABIAT para politikus yang telah sekian lama nganggur.Bak setetes air ditengah padang pasir, dahaga politik mereka terobati, birahi politikpun bangkit hampi-hampir tak ter urus dan terkendali lagi.Merekapun menabur duit,rayuan wang dan kenikmatan berkuasa dengan sekali ayun,sekali kedip,sekali banting,sekali bicara ....dengan wang.....semuanya bisa.Itulah BISA /racun uang. Racun/bisa wang hanya satu yang mampu menandinginya ....."RACUN ASMARA/racun cinta".Dan ini akan semakin menggila bila keduanya bermesraanmenadisatu bentuk cinta baru....."CINTA UANG".Kita tidak dilarang memiliki uang dan memnguasainya ,namun bila sudah cinta uang,maka itulah SORGA yang di bayar di muka (SORGA DOWN PAY MENT).Yang kita rindukan/rakyat juga rindukan SORGA DONT PAY MENT.Ada beberapa modus lain lagi bagai mana para calon figur kelapa daerah yang siap-siap masuk TERUMBU para investor.MENJAMINKAN APD kabupaten/Propinsi bila nanti dia menang,dan untuk itu bs siap menandatangani MOU/MOA.Ini yang dinamakan odus gadaian/menggadaikan daerah/masa depan daerah/rakyat dan bangsa.Ini bahaya...!!. Marilah kita segera siuman dari poensi yang merusak dan merasuksendi-sendi pembangunan bangsa kita Oleh :MAX UMBU

02:29:00
oleh TEKNOLOG

POLITIK WANG-WANG POLITIK di antara WONG POLITIK-POLITIK WONG, TABU atau BUTA ????

Wang/Uang, sudah merupakan NADA dan DANA yang menjadi "SAKTI" bagi siapa saja yang memiliki dan menguasainya dalam untuk dipergunakan sebagai alat serta cara/modus mencapai HASRAT,keinginan dan tujuan entah dengan maksud baik atau pun tidak.WANG sungguh telah menjadi penguasa yang bebas dan dibebaskan secara sengaja untuk dapat bermain tanpa penghalang "RUANG/WAKTU". Setahu kita hanya Tuhanlah yang memiliki kemampuan pengendalian dan berdiri di atas RUANG dan WAKTU.Kediddayaan WANG tersebut tidak lepas kerena peran manusia itu juga sendiri,artinya sesungguhnya Wang itu harus bisa dikendalilakan agar tidak menjadi kendala.Wang harus tepat RUANG (ruang Politik misalnya) dan WAKTU dalam manfaatnya.

Uang sebagai alat tukar dan takar (universal) diantara manusia/WONG sudah terlalu jauh memasuki ruang Publik, ruang politik, ruang ekonomi, ruang budaya dan bahkan ruang Spiritualitas, semuanya dengan tujuan untuk "MEMUDAHKAN". Wang duduk bagi para Wong anggota DPR duduk membahas RUU dan UU guna memuluskan maksud dari pemberi order (pemerintahmisalnya??). Kurang Wang maka RUU dan UU akan memiliki USIA pendek (UU sampah/masuk kantong sampah-UU jomblo) . Politik WANG juga masuk merangsek sampai kebidang-bidang lainnya seperti di pilkada/pilgub/pilbup,bagaimana para petualang-petualang politik yang sudah SEDARI JAUH HARI berpuasa menanti mangsa menantikan masa pilkada, peluang ini tidak mereka biarkan berlalu begitu saja. Berbagai jurus jitu,menjebak, bahkan ada yang sampai menggunakan jurus kepepet "tipu". Bagi para kandidat PEMANGSA DAN PENIKMAT KEKUASAAN,mata mereka buta dan ini dianggap tabu.Mereka happy-heppy saja,menikmata pola alur permainan (game) sambil siap-siap juga memuntahkan jurus tipu-tipu. Artinya terlalu amat sedikit figur yang boleh dikatakan bermain "BERSIH".Yang jelas figur sepert ini akan mendapat perlawanan dan cemoohan pedas dari para politikus rakus dan kanibal.
"Tidak ada yang gratis" begitu kalimat yang serimh terlontas dari mulut-mulut politikus kerdil/jadi-jadian tersebut.

Investor/Funder, cilakanya saaat ini sudah mengarahkan perhatiannya ke LADANG empuk dan nikmat ini.Mereka betul-betul tahu dan faham bagai mana TABIAT para politikus yang telah sekian lama nganggur.Bak setetes air ditengah padang pasir, dahaga politik mereka terobati, birahi politikpun bangkit hampi-hampir tak ter urus dan terkendali lagi.Merekapun menabur duit,rayuan wang dan kenikmatan berkuasa dengan sekali ayun,sekali kedip,sekali banting,sekali bicara ....dengan wang.....semuanya bisa.Itulah BISA /racun uang. Racun/bisa wang hanya satu yang mampu menandinginya ....."RACUN ASMARA/racun cinta".Dan ini akan semakin menggila bila keduanya bermesraanmenadisatu bentuk cinta baru....."CINTA UANG".Kita tidak dilarang memiliki uang dan memnguasainya ,namun bila sudah cinta uang,maka itulah SORGA yang di bayar di muka (SORGA DOWN PAY MENT).Yang kita rindukan/rakyat juga rindukan SORGA DONT PAY MENT.

Ada beberapa modus lain lagi bagai mana para calon figur kelapa daerah yang siap-siap masuk TERUMBU para investor.MENJAMINKAN APD kabupaten/Propinsi bila nanti dia menang,dan untuk itu bs siap menandatangani MOU/MOA.Ini yang dinamakan odus gadaian/menggadaikan daerah/masa depan daerah/rakyat dan bangsa.Ini bahaya...!!. Marilah kita segera siuman dari poensi yang merusak dan merasuksendi-sendi pembangunan bangsa kita


Oleh :
MAX UMBU