Minggu, 02 Desember 2012


























    Fit and Preper test balon gubernur dari pintu koalisi 19 Partai (Koalisi KEBINEKAAN Plus Partai PPI ) telah usai di laksanakan. Proses rekruting bakal calon Gubernur ini pada dasrnya utk mengetahui dan mendapatkan bakal calon Gubernur dan wakilnya yg di harapkan nantinya akan dapat mengusung Visi dan Misi Koalisi Kebinekaan Plus, Pasangan yg memiliki Integritas ,kapabilitas dan daya akseptibitas yg dsapat dianggap mumpuni.
    Paket Firdaus (Frits-Usman) sebagai salah satu balon telah menjalani Fit and Proper di hadapan Panelis yg telah ditentukan seblumnya oleh Panitia seleksi. Pemaparan Visi dan misi serta tanya jawab antara balon Gubernur dan pasangannya dengan Para Panelis telah berlangsung dengan baik, esensinya tlh dapat di tangkap dengan baik. Sekarang bola berada di tangan koalisi Kebinekaan, pasangan mana yg akan di pilih dan di usung.
    Bersamaan dengan proses seleksi di tubuh partai koalisi, seleksi balon cagub di partai-parttai besar tetap berlangsung sengit. Beberapa pasangan Balon tampak masih terbelit persoalan interen partai. Penggalangan dukungan dari paratai-partai yg belum menentukan sikap tetap terus berlangsung sampai dengan saat ini.
     Bagaimana melihat dan mempelajari sikon yang ada dan sekaligus bagaimana mengelola peta konflik yang ada sebagai peluang manis adalah pekerjaan yg tidak mudah krn baimanapun serunya persaingan di tingkat elit lokal tetap harus mendapat restu DPP masing-masing. Menterjemahkan RESTU ke dalam artian bentuk dukungan politik elit pusat yg sesungguhnya sesungguhnya tidaklah sulit. Krn bgmpun semuanya berpulang pada ketersediaan cadangan logistik balon Gubernur dan pasangannya.
     Tarik-menarik antara balon dengan partai/kelompok partai  pengusung tetap bermuara pada jaminan ketersediaan dana operasi dan pemenangan pasangan calon dan tentunya tanpa melupakan asesibilitas timsus.
     Berikut sukses tidaknya balon dapat di usung dan tampil sebagi Calon yang layak utk pentas dalam kontes persaingan dalam pilgub-NTT kali ini , sangat tergantung pada kemampuan mengelola dan menterjemahkan peta situasi lokal ke dalam aksi-aksi nyata yg mampu memancing dan mendapat dukungan masyarakat pemilih.
    Kombinasi kekuatan dan kemampuan pendanaan (daya tahan-krn pilgub kali ini di perkirakan akan berlangsung paling tidak 2 ronde) dengan   model strategy yg populis dan mudah di kunyah oleh masyarakat calon pemilih akan memuluskan persaingan. Daya saing pasangan calon yg akan di usung saat ini akan dengn mudah di lihat dr program-program yg berbasis "kerakyatan" (mendekati dan di dekati).

     Fragmentasi kesuskuan,agama,geografis, larat politik (idealisme) saat ini sudah semakin kabur. Rakyat ingin lebih secara jelas diperlihatkan/di buktikan  bentuk program kongkrit apa yg bisa mengangkat sikon mereka yg saat ini jelas-jelas dalam situasi terpuruk (kemiskinan dan keterbelakangan). ( oleh : Max Umbu...bersambung...)

     
    

Tidak ada komentar: