Selasa, 26 Februari 2008

SOGOK-GOSOK-GASAK -GESEK awas GOSONG MAIN MATA UANG DI PILKADA/PILGUB NTT

* Kontribusi calon ke parpol Dibicarakan setelah penetapanKUPANG, PK--25-02-08

Partai Politik (Parpol) tidak menetapkan secara khusus besarnya kontribusi dari calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Angka nominal uang disesuaikan dengan kemampuan calon. Pembicaraan mengenai hal itu dilakukan setelah keluarnya surat rekomendasi atau surat keputusan penetapan sebagai calon yang diusung parpol dimaksud dalam pemilu kepala daerah (pilkada). "Kesepakatan tidak pada angka tapi ada kontribusi calon. Hal itu dibicarakan dengan calon sesuai dengan kemampuan mereka. Kontribusi akan dibicarakan detail ketika bakal calon diakomodir. Kalau pada saat mendaftar tidak dipungut biaya," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Pesatuan Pembangunan (PPP) Propinsi NTT, Abdul Syukur Dapabeang, saat ditemui di Sekretariat Gerakan Pemuda Anshor di Kelurahan Airmana, Kupang, Minggu (24/2/2008).Dapabeang mengakui, calon bupati dan wakil bupati, Drs. Landoaldus Mekeng dan Drs. Fransiskus Sura (paket Mesra) memberi kontribusi Rp 100 juta karena mendapat PPP sebagai pintu masuk ke Pilkada Sikka."Uangnya diberikan setelah mereka mendapat rekomendasi. Selanjutnya, uang itu dibagi dengan komposisi 60 persen untuk DPC PPP Sikka dan 40 persen untuk DPW PPP. Uang itu akan dipergunakan untuk konsolidasi partai dan memperkuat mesin politik partai. Jadi, tidak dipergunakan untuk kepentingan pengurus orang per orang. Semua sangat terbuka," katanya.Pembicaraan harga pintu pada pilkada gubernur, Dapabeang mengatakan, itu ada tapi yang berwenang menentukan adalah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP. "Kontribusi akan dibicarakan detail ketika bakal calon diakomodir," ujar Dapabeang.Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD PD) Propinsi NTT, Ir. M Viktor Manurung, M,Sc, mengatakan, Partai Demokrat tidak memungut biasa sepersenpun dari bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang mendaftarkan diri. "Tidak ada kewajiban dari calon saat mendaftar. Memang ada janji-janji politik calon tapi itu lebih untuk membesarkan Partai Demokrat jika yang bersangkutan terpilih kelak," kata Manurung saat dikonfirmasi via telepon, Minggu sore. Partai Demokrat telah menetapkan Beny K Harman dan Drs. Alfred Kasse menjadi calon gubernur dan wakil gubernur. "Pak Beny itu adalah kader Demokrat juga. Jadi partai pungut biaya," katanya.Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar NTT, Gustaf Jacob, S.H, menegaskan, Partai Golkar tidak memungut biaya apapun bagi setiap kandidat yang ingin mendaftar menjadi calon gubernur dan wakil gubernur.Gustaf yang ditemui di kantornya di Jalan A Yani, Kelurahan Oeba, Kupang, Sabtu (23/2/2008), mengatakan hal ini untuk mengklarifikasi informasi yang berkembang bahwa ada oknum calon Gubernur NTT dari Partai Golkar yang meminta uang kepada seorang pengusaha di Kota Kupang sebesar Rp 200 juta dengan alasan untuk dipakai membayar biaya pintu masuk di Partai Golkar. Gustaf tidak menyebut nama oknum calon gubernur dan nama pengusaha tersebut.Hasil SLI hanya isuMengenai hasil survai Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyangkut nama-nama bakalo calon gubernur NTT dari Partai Golkar, Gustaf mengatakan, hasil SLI yang selama ini disebarluaskan hanya sebatas isu, dan isu tersebut tidak benar. "Hingga saat ini DPP Partai Golkar belum mengiri hasil SLI ke DPD I Partai Golkar NTT. Sesuai prosedur, kalau hasil SLI tersebut sudah diterima dari DPP Partai Golkar barulah DPD I Partai Golkar NTT mengumumkan ke publik hasil SLI tersebut," kata Gustaf.Gustaf menjelaskan, sesuai prosedur partai setelah diumumkan hasil SLI oleh DPD I Partai Golkar NTT baru dibuka pendaftaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT di DPD I Partai Golkar. Setelah pendaftaran bakal calon, lanjutnya, baru dilakukan konvensi untuk mencari figur mana yang keluar sebagai calon gubernur dari Partai Golkar NTT. "Jadi, perlu saya tegaskan lagi bahwa hasil SLI yang selama ini dihembuskan ke publik adalah tidak benar. Itu hanya isu saja. Karena sampai saat ini pihak DPP Partai Golkar belum mengirim hasil SLI," tegas Gustaf. (aca/mar)

Tidak ada komentar: