Rabu, 05 Maret 2008

NASIB CAGUB GOLKAR DITANGAN LSI ?????

Senin, 03/03/2008 23.09 wita
Calon gubernur dari Golkar belum final
Laporan wartawan Pos Kupang,
Alfons Nedabang
KUPANG, PK--Ketua Pemenangan Pemilu Partai Golkar Propinsi NTT, Drs. Alexander Ena, M.Si, mengatakan, sampai dengan saat ini Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar belum memutuskan siapa calon gubernur untuk diusung dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) NTT. "Kami (DPD Partai Golkar NTT, Red) masih menunggu keputusan DPP. Kalau keputusan sudah ada, maka akan dilaksanakan rapimdasus (rapat pimpinan daerah khusus) dan konvensi," kata Alex Ena saat dihubungi ke handphone-nya, Senin (3/3/2008). Pernyataan Alex Ena ini berbeda dengan apa yang disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Propinsi NTT, Drs. Ibrahim Agustinus Medah. Saat ditemui di Hotel Cahaya Bapa-Kupang, Sabtu (1/3/2008), usai pelantikan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pilgub NTT, Medah menegaskan dirinya adalah calon gubernur yang diusung Partai Golkar untuk bertarung dalam Pilgub NTT 2008.*
Rabu, 05/03/2008 08.06 witaGolkar akan gelar konvensi
Laporan wartawan Pos Kupang, Alfons Nedabang
KUPANG, PK--Partai Golkar Propinsi NTT akan menggelar konvensi untuk menetapkan calon gubernur (Cagub) untuk diusung dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) NTT. Meski demikian, sampai kemarin waktu pelaksanaan konvensi belum dijadwalkan. "Penetapan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dari Partai Golkar akan terjadi dalam konvensi partai. Agenda konvensi ini pun hanya dapat dilaksanakan setelah melalui beberapa tahapan penting seperti rekomendasi tiga calon oleh DPP Partai Golkar berdasarkan hasil survai tahap kedua, pendaftaran calon dan kelengkapan dokumen yang diikuti dengan verifikasi oleh Tim Pengarah Pilkada Pusat," kata Ketua Bidang Pemenangan Pilkada Partai Golkar NTT, Drs. Alexsander Ena, M.Si, saat ditemui di Sekretariat DPD Partai Golkar NTT, Selasa (4/3/2008). Alex Ena menjelaskan, konvensi akan diikuti unsur Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I, DPD II dan Ormas/Orsap (organisasi sayap) Partai Golkar. Apabila dalam konvensi tidak terjadi aklamasi tentang calon yang akan diusung, maka akan dilakukan voting block. "Komposisi suara dalam voting block adalah DPP 40 persen, DPD I 20 persen, DPD II 30 persen dan 10 persen untuk Ormas/Orsap," jelas Alex Ena. Alex mengatakan, penjelasan tentang mekanisme pencalonan dalam tubuh Partai Golkar ini dimaksud untuk menangkal kesimpangsiuran pemberitaan media massa beberapa hari terakhir terkait calon dari Partai Golkar.*
Selasa, 04/03/2008 11.30 Rayap, sumber makanan berprotein tinggi
SANUR, PK -- Serangga jenis rayap selama ini dikenal sebagai perusak bangunan maupun bagian bangunan atau peralatan yang berbahan dasar kayu. Hal itu erat terkait dengan kemampuan makannya yang sangat cepat. Padahal, sejumlah jenis rayap sesungguhnya mengandung protein tinggi yang dapat dijadikan sebagai sumber bahan makanan alternatif bagi manusia. Ahli rayap yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Prof Dodi Nandika, di sela-sela Simposium Kelima Kelompok Peneliti Rayap Asia Pasifik yang diikuti perwakilan 20 negara di Sanur, Bali, Senin (3/3) menyatakan, berdasarkan penelitiannya sejauh ini, terdapat dua genus rayap yang mengandung protein tinggi, yakni dari genus Macrotermis spp dan Glyptotermes spp. "Padahal di Indonesia ini ada sekitar 300 spesies, di mana 233 spesies itu ada di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Bayangkan, potensi yang ada pada rayap sebagai sumber bahan makanan alternatif berprotein tinggi. Ini sesungguhnya merupakan berkah tersembunyi dari sifatnya yang lebih kuat sebagai perusak kayu," kata Dodi. Menurut Dodi, pemanfaatan rayap sebagai sumber protein tinggi dapat dilakukan mulai dari makanan yang sifatnya sederhana, seperti membuat aneka penganan, seperti rempeyek rayap, hingga mengolahnya menjadi permen. Bahkan, rayap sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan tambahan untuk pakan ayam. Mengingat jumlahnya yang besar di Tanah Air, tidak sulit menemukan rayap di sekitar tempat tinggal warga. (KCM)




Komentar Web Organizer :


Yang menjadi pertanyaan HRD Golkar sejauh mana telah difungsikan atau ada semacam ketidak percayaan pada internal institusi.Alasan instrument tambahan rasanya bukan jawaban rasional ntapi agak rasio nol.

Rayap sebagai sumber protein:kita bukan lagi di jaman batu.Dunia sudah daam fase bicara kualitas protein (asam amino),jadi apapun penemuan itu namanya cari kerjaan dan jangan mau di kerjain...okay????

Max Umbu

Tidak ada komentar: