GESEKAN DAN TARIK MENARIK DI SEKITAR PILGUB-NTT PERIODE ( 2013-2018)
|
Drs. Fritz Dju Bida |
|
Usman Gumantik,SE |
Peta pertarungan politik di pentas
pilgub NTT dari hari- kehari semakin marak. Paling tidak itu terlihat
ketikan Golkar sebagai salah satu Partai besar masih belum juga mampu
menetapkan calon tetap, siapa yg bakal di usung utk maju bertarung di
perhelatan pentas PILGUB-NTT kali ini.Gesekan dan perebutan pengaruh
antara kubu Iban Meda dgn
Drs. FRITZ DJU BIDA
kubu Rotok semakin menajam. Klaim bahwa salah
satu pihaklah yg lebih mendapatkan dukungan rakyat masih belum juga
usai. Survay publik sebagai syarat utama pencalonan Partai Golkar masih
belum memberikan keputusan, siapa yg terpilih dan di usung oleh paratai
berbaju kuning ini. Sementara pihak Rotok tetap memasang strategy
bermain di dua kaki, karena sejak semula pasangan rotok-Abraham Liyanto
juga menyiapkan pintu masuk lain (independen).Sementara di kubu lain
perebutan pengaruh di tubuh artai besar (Partai Demokrat ) juga tetap
berlangsung sengit antara kubu Benny K Harman dgn rekan sesama partainya
Itta Gah. Kubu Esthon -Tallo yg di usung Partai Gerindra dan PDS tampak
percaya diri krn minim gesekan walau perebutan pengaruh sang wagub dgn
gubernur (Frans Leburaya) ini sesungguhnya secara diam-diam terus saja
berlangsung. PDIP konon walau tampak telah aman tetap saja masih terus
bergerilya merebuit pengaruh partai-partai PPP,PKB dan PKS plus Hanura
(partai berhaluan Islam kecuali Hanura). Pergerakan PDIP ini akan
meringankan beban Kubu Benny K Harman dlm usaha merebut pengaruh DDP PD
.Di luar persaingan antara calon-calon dari partai-partai yg memiliki
kursi tersebut, partai-parati NON SIT juga tdk kalag gesit. Partai non
sit dengan sigab membentuk koalisi BHINEKA utk mengusung calon mereka
sendiri..Partai NON SIT ini yg berjumlah 19 partai dgn akumulasi 22,8
persen suara ini bagaimanapun adalah kuda hitam yg sewaktu-waktu mencuri
peluang> Kabar terakhir dari dari sekian banyak peminat yg mengambil
formulir ,hanya tiga yg mengembalikan formulir isian dan terakhir
tinggal kubu Benny Bosu dan kubu FRITZ-USMAN (FIRDAUS) yg dinyatakan
telah resmi mendaftar. Persaingan antara Kubu Bosu dgn kubu FIRDAUS
masih terus berlangsung. Masih ada beberapa tahab (FIT and PHROPER).
Na/mun berdasarkan isu yg santer di dengar, kubu FIRDAUS lebih besar
peluangnya.Pengalaman Fritz Dju Bida ketika menjadi Wakil Bupati Kupang
dan kemampuan menguasai masalah lokal menjadi modal kuat ketika harus
menggandeng calon wakilnya yg terbilang seorang bankir senior (Usman
Gumanti,SE). Paduan antara figur yg berpengalaman di bidang operasional
birokrasi dgn ekonom (bankir) mereka klaim sebagi paduan yg saling
mengisi da menjadi modal kuat memecah kebuntuan pembangnan di NTT. Fritz
yg merupakan putra Sabu ini tampak sudah banyak makan asam garam
politik lokal NTT sementara Usaman yg akrab di sapa Jhony lebih banyak
fokus ketika membicarakan bagaomana agar investasi dapat mendarat di
NTT. Bankir senior yg bertempat tinggal di Jakarta ini adalah juga putra
NTT asli. Lahir di Sumba, kecil di Pulau Timor. Putra salah satu pemuka
Muslim NTT dan Polisi ini tampak sekali lebih tenang menyikapi peta
persaingan di pilgub kali ini. Usman Gumantik yg adalah keluarga besar
Baranuri asli Ende ini tdk menjanjikan apa-apa selain kerja keras.
Statemennya yg menyatakan ' kami maju bukan utk mengalahkan atau
memenangkan siapa-siapa, kami maju krn telah siap memikul beban yg
selama ini di biarkan oleh para pememimpin sebelumnya'. Dua pasangan ini
mengajak rakyat utk bersatu, menyatukan tekad utk sesegeramungik
mengejar ketertinggalan NTT..
(oleh : Max Umbu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar