Minggu, 25 November 2012


Sabtu, 24 Nov 2012, | 378
Perjuangkan Cagub/Cawagub Partai Golkar Kubu Novanto dan Mesang Bersaing
KUPANG, TIMEX - Tari ulur penetapan calon gubernur-calon wakil gubernur (Cagub/cawagub) NTT pada Pemilu Gubernur (Pilgub) tahun depan di tubuh partai Golkar ditengarai karena ada persaingan diantara dua kubu kekuatan politik. Masing-masing kubu saling bertahan untuk meloloskan jagoannya.

Dan dua kekuatan itu adalah kubu Bendahara Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto dan kubu Korwil NTT, Charles Mesang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini kemarin (23/11), Setya Novanto dengan kelompoknya lebih mendukung Cris Rotok menjadi calon gubernur berpasangan dengan Abraham Paul Liyanto.

Sementara kubu Charles Mesang lebih menginginkan agar DPP Golkar menetapkan Ibrahim Agustinus Medah sebagai cagub. Perbedaan dua kelompok ini yang membuat penetapan calon gubernur-calon wakil gubernur NTT dari Partai Golkar sampai saat ini belum juga dilakukan.

Padahal, DPP Partai Golkar sudah beberapa kali mengagendakan. Bahkan, bakal cagub Ibrahim A. Medah sudah dipanggil ke DPP untuk kepentingan penetapan calon tersebut.
Menurut sumber interen Golkar kepada koran ini, dua kubu tersebut memiliki kekuatan masing-masing untuk menggolkan calonnya.

"Masing-masing memiliki argumentasi yang kuat sehingga sampai saat ini belum ada titik temu," ujar sumber yang meminta namanya tak dikorankan.
Bahkan menurut sumber tersebut, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie pun tidak bisa menentukan sikap yang tegas soal perbedaan ini.

Sehingga kemungkinan besar rapat penetapan calon yang diagendakan kembali Senin (26/11) tidak dipimpin Ical. "Rapat penetapan kemungkinan besar dipimpin Wakil Ketua Umum DPP Golkar Cicip Sutardjo," jelas sumber tersebut.

Dia menjelaskan, Ical dikenal memiliki hubungan khusus dengan Iban karena Iban merupakan salah satu Ketua DPD I Golkar yang mendukung Ical dalam Munas Golkar yang memilih Ical menjadi ketua umum Partai Golkar. Sementara Setya Novanto yang saat ini menjabat Bendahara Umum Partai Golkar juga adalah orang dekat Ical.

Dikhawatirkan perbedaan ini berdampak hingga ke DPD I dan DPD II Golkar di NTT.
Namun, hal ini dibantah oleh Wakil Ketua DPD I Golkar NTT, Mech Saba. Kepada koran ini, Jumat (23/11), Mech mengatakan, DPD I Golkar NTT tetap solid untuk mendukung dan memenangkan calon yang ditetapkan Golkar.

"Di Golkar itu sudah menjadi hal biasa yang namanya beda pendapat dan juga beda dukungan. Namun setelah ditetapkan dan menjadi keputusan partai kader Golkar akan sangat solid. Ini yang menjadi kekuatan Partai Golkar," kata Mech.

Mengenai dua kutub kekuatan antara Novanto dan Mesang, Mech mengaku tidak mengetahui hal itu. "Kalau itu kami pengurus DPD I Golkar NTT tidak tahu. Yang namanya dinamika itu wajar sehingga kami menyerahkan kepada DPP untuk memutuskan," kata Mech.

DPP Bantah

Penundaan penetapan cagub/cawagub dari Partai Golkar bukan karena ada perpecahan atau kubu-kubuan di kalangan pimpinan DPP Golkar. Hanya saja, sebagian besar tim pemilukada DPP Golkar yang masih berada di luar daerah dan luar negeri, sehingga belum bisa diambil keputusan.

Namun sudah dipastikan, penetapan dilakukan awal pekan depan.
Hal ini disampaikan Korwil NTT dari DPP Golkar, Charles Mesang, Jumat (23/11).
Menurut dia, tak ada perpecahan di DPP Partai Golkar. DPP tetap solid dan memproses sesuai dengan mekanisme yang berlaku dalam peraturan organisasi. Oleh karena itu, penentuan calon pun sudah seharusnya sesuai

dengan mekanisme. Oleh karena itu, jika ada yang berkomentar tidak sesuai dengan mekanisme, maka itu pendapat pribadi, bukan mengatasnamakan DPP Golkar.
Terkait komentar Bendahara Umum Golkar, Setya Novanto, Charles mengaku tidak mengetahuinya.

Namun, menurut dia, memang secara resmi Golkar belum mengeluarkan SK untuk cagub/cawagub yang direkomendasikan DPP Golkar, karena belum ada rapat penetapan. "Ya, memang belum ada penetapan, walaupun sudah ada hasil survei. Hasil survei sudah diserahkan. Kita mengacu kepada hasil survei. Yang tertinggilah yang direkomendasikan," ujar Charles.

Berdasar informasi yang dihimpun di DPP Golkar, sejumlah tokoh di DPP Golkar menghendaki agar Ibrahim Medah tetap maju menjadi cagub namun harus menggandeng Christian Rotok sebagai cawagub. Sayangnya, Christian Rotok bersikeras maju sebagai calon gubernur dari jalur independen, sehingga DPP masih mempertimbangkan siapa calon yang layak mendampingi Ibrahim Medah. (ito/sam/fmc/aln)

Tidak ada komentar: